MotoGP 2022 | Aprilia
Moto GP Banner Image

Palmares

A story created on the track

Setelah melakukan debut Motocross yang kompetitif pada tahun 1975, Aprilia memasuki Kejuaraan Dunia Sepeda Motor, menghadapi pebalap Jepang yang tampaknya tak terkalahkan di kelas 250. Tanggal menunjukkan 23 Maret 1985 ketika Loris Reggiani finis di posisi keduabelas di Kyalami, Afrika Selatan. Hanya beberapa bulan kemudian ia merebut tempat ketiga pada podium di Rijeka. Mesin Aprilia mengalami evolusi lebih lanjut dan pada 30 Agustus 1987 Reggiani dan AF1 250-nya meraih kemenangan Grand Prix pertama.

Story page 1

Max Biaggi marks a turning point

1991 menjadi saksi perubahan radikal untuk Aprilia 250 dengan munculnya RS250V. Motor baru ini tidak menyia-nyiakan waktu untuk menunjukkan performanya yang luar biasa dan dipercayakan kepada Max Biaggi, pendatang baru berbakat yang memenangkan European 250. Pada tahun yang sama, Aprilia juga menorehkan kemenangan pertamanya di kelas 125 bersama Alessandro Gramigni, yang kemudian merebut gelar Grand Prix pertama perusahaan, menjadi Juara Dunia pada tahun 1992.

Kemudian datanglah tahun 1994, tahun yang gemilang. Max Biaggi berjaya di Australia, Malaysia, Belanda, Republik Ceko dan Barcelona dan dinobatkan sebagai Juara Dunia 250 diatas Aprilia-nya. Pada tahun yang sama, Kazuto Sakata menjadi Juara Dunia 125, menang di Australia, Spanyol dan Republik Ceko, sekali lagi diatas Aprilia.

Di tahun yang sama Aprilia memulai debutnya di kelas 500 dengan silinder kembar yang inovatif.

Thousands of seats are filled by spectators enjoying GP races, but the best seats in the house...?

...are on Aprilia bikes.

Pada tahun 1997 Valentina Rossi adalah pembawa standar Aprilia yang baru dan ia mendominasi kelas terkecil saat ia mengumpulkan 11 kemenangan dari 15 kali balapan. Tahun berikutnya Aprilia memenangkan 13 dari 14 Grand Prix di kelas 250, dengan hanya balapan perdana di Jepang yang dapat direbut pesaingnya di kompetisi tersebut. Begitu lengkapnya dominasi 250 Aprilia sehingga ketiga posisi podium diraih oleh para pebalapnya sebanyak empat kali. 1999 juga menjadi milik Rossi yang memenangkan gelar 250 dengan 9 balapan di atas mesin kembar silinder Aprilia RSW yang luar biasa.

Story page 2

The only thing to match the might of an Aprilia is its rider's heart

Pada tahun 2002 Aprilia menyapu bersih Kejuaraan Dunia Sepeda Motor di kelas 125 dan 250, meraih juara pabrikan dan pengendara, dengan Marco Melandri di kelas 250 dan Arnaud Vincent di kelas 125. Tapi di kelas 250 itulah Aprilia terbukti benar-benar dominan, dengan memenangkan 14 dari 16 balapan. Tahun yang sama menyaksikan debut RS Cube tiga silinder yang membuat debut pertamanya di kelas MotoGP yang baru digelar.

Story page 3

A motorcycle that doesn't stand still

Setelah menjadi bagian dari Grup Piaggio serta mendapatkan manfaat dari reorganisasi divisi balapnya, Aprilia mengalami musim terbaiknya di tahun 2006, mengakhiri tahun dengan enam gelar juara dunia. Musim berikut menyaksikan penambahan lima gelar, namun revolusi sebenarnya datang pada tahun 2009 dengan RSV4, sebuah superbike dengan mesin 1000-cc empat silinder 60° V yang luar biasa.

Overcoming the competition and exceeding expectations

Pada tahun 2010 puncak tercapai pada WSBK dengan Max Biaggi dan RSV4 bersatu dalam upaya untuk menaklukkan dunia. Tidak ada yang dapat menahan mereka dan setelah balapan yang hebat, Imola menjadi lokasi di mana Max Biaggi menjadi Juara Dunia Superbike Italia pertama.

Unique for so many reasons

Musim Superbike 2012 merupakan kemenangan mutlak bagi Aprilia, sejak balapan pembuka di Australia di mana Max Biaggi meraih kemenangan dan terus memimpin kompetisi selama hampir seluruh kejuaraan, semuanya bermuara pada tikungan akhir balapan terakhir... Max finis di posisi kelima, posisi yang memungkinkan dia memiliki sedikit keunggulan atas Sykes, sehingga ia dinobatkan sebagai Juara Dunia untuk kedua kalinya dalam karir Superbike-nya. Hal tersebut merupakan gelar dunia keenamnya dengan lima di antaranya diraih bersama Aprilia.

Story page 4

Lebih lanjut lagi, dengan 101 gelar Kejuaraan Dunia (Aprilia 51, Moto Guzzi 15, Derbi 21 dan Gilera 14), Grup Piaggio menjadi produsen sepeda motor Eropa dengan kemenangan terbanyak sepanjang masa.

Story page 5

Our commitment to creating winning bikes

Musim 2015 menjadi saksi kembalinya Aprilia ke kelas MotoGP setahun lebih awal dari yang diperkirakan. Pada akhir tahun berikutnya, Aprilia siap bersaing bersama Aprilia RS-GP, motor MotoGP pertama yang sepenuhnya dirancang dan dibangun oleh divisi balap perusahaan, mulai dari mesin eksklusif V4-nya yang "ramping" yang kini menjadi ciri khas Aprilia.

Perkembangan teknologi dan performa terus ditingkatkan, jumlah gelar yang diraih tidak menunjukkan tanda-tanda akan berkurang, dan keterampilan luar biasa dari para insinyurnya memberikan hasil yang luar biasa untuk Aprilia saat ini, sama halnya seperti beberapa dekade terakhir, menciptakan tolok ukur baru, memecahkan lebih banyak rekor, dan memastikan siapa pun yang duduk di atas motornya adalah pemenang sejati.

Piaggio Logo
Piaggio Logo

Discover Our Brands:

Piaggio Brand Vespa Brand Aprilia Brand Motoguzzi Brand